Wonokerso,Temanggung-Pendalaman Pembelajaran Alkitab (PPA) yang terdapat di Desa Wonokerso, tepatnya di Dusun Pakisan, menghadirkan kegiatan unik dan inspiratif bagi anak-anak serta remaja desa. Melalui program ini, PPA menjadi wadah pengembangan diri sekaligus pembinaan karakter yang dikemas secara menarik dan edukatif.
PPA Dusun Pakisan menyediakan berbagai kelas yang dapat diikuti oleh peserta dari berbagai jenjang usia, mulai dari anak-anak sekolah dasar hingga mahasiswa. Beberapa kelas yang tersedia antara lain kelas bahasa Inggris, kelas komputer, kelas calistung, kelas tata boga, kelas musik, kelas futsal, serta salah satu yang paling diminati yaitu kelas make up.
Kelas make up dilaksanakan setiap hari Minggu pukul 13.00–15.30 WIB dan menjadi kegiatan favorit terutama bagi remaja putri. Dalam kelas ini, peserta diajarkan dasar-dasar kecantikan dan perawatan diri secara sederhana. Anak-anak dikenalkan pada berbagai alat make up, pentingnya menjaga kebersihan wajah, serta mempraktikkan teknik rias dasar dengan cara yang menyenangkan. Selain melatih keterampilan, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa percaya diri dan kreativitas peserta.
PPA Dusun Pakisan menyiapkan perlengkapan make up dari berbagai merek yang aman dan mudah digunakan, sehingga peserta dapat belajar dengan leluasa. Setelah mendapatkan arahan dari mentor, para remaja mempraktikkan teknik make up secara mandiri. Di akhir sesi, hasil riasan mereka akan mendapat penilaian dan masukan dari mentor sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran.
Salah satu peserta remaja menceritakan pengalamannya mengikuti kelas tersebut. “Awalnya kami diajari dulu teknik dasarnya, seperti cara memakai foundation dan alis. Setelah itu kami mencoba make up sendiri, baru kalau kesulitan dibantu. Di akhir sesi hasilnya dikoreksi sama kak mentor, jadi kami tahu bagian mana yang perlu diperbaiki,” tuturnya sambil tersenyum.
Dengan hadirnya berbagai kelas di bawah naungan PPA, suasana Desa Wonokerso menjadi semakin hidup oleh semangat belajar dan kebersamaan. Program ini menjadi bukti bahwa pendidikan dan kreativitas dapat tumbuh subur di lingkungan desa melalui kegiatan yang sederhana namun bermakna.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook